Our social:

Senin, 30 Mei 2016

Tak Meminta Tapi Menengadah

DUKUNGAN TANPA SYARAT UNTUK DAPAT AMANAT

Baru baru ini partai golkar dan pan melakukan manuvernya mendukung pemerintah an jokowi-jk. Sebelumnya kedua partai tersebut menolak mendukung dengan mendeklarasikan diri bersama koalisi merah putih.
Serasa menelan ludah sendiri, dengan kalahnya kmp di pemerintah an, mau tak mau mereka harus mendukung atau berpura-pura mendukung demi keberlangsungan popularitas elektabilitas partai mereka kedepannya.

Kedua partai tersebut mengklaim bahwasanya dukungan yang mereka berikan kepada kepemimpinan jokowi-jk tanpa syarat, atau keinginan meminta jatah kursi untuk kadernya entah sebagai menteri yang isu resuffle jilid 2 nya semakin gencar terdengar di telinga.
Sekjen partai amanat nasional mengatakan "kita mempunyai kader kader yang mumpuni untuk menjadi menteri jika di butuhkan"

Memahami statement tersebut mengandung makna tersirat bahwasanya pan berharap kadernya di jadikan menteri jika ada resuffle.  Meskipun mereka mengklaim tidak meminta jatah, tetapi mereka menengadah.

Menurut saya, ada dua kemungkinan tujuan dari klaim mendukung tanpa syarat, pertama mendukung tanpa pamrih meminta jatah, yang kedua pura-pura tak minta jatah supaya di beri jatah.

Perjalanan parpol di indonesia pada era reformasi ini memiliki dua percabangan akar dalam menumbuhkan pohon, dahan, ranting hingga daun tujuan. Yakni mengemis dan merampok.

0 komentar:

Posting Komentar