Our social:

Latest Post

Rabu, 10 Agustus 2016

Ayat Motivasi

Bersama Kesulitan Ada kemudahan

Problema kehidupan selalu menerpa siapa saja, tak perduli usia, gender, suku, apalagi tampang. Segala yang hidup pasti mendapatinya. Hanya ada dua pilihan dalam menyikapinya. Berhenti atau teruskan.

Berhenti dalam hal ini saya maksudkan berdiam diri tanpa melakukan suatu usaha mencari, hanya menunggu, menunggu, dan menunggu hingga problema itu usai. Padahal usai nya pun belum tentu usai. Melainkan hanya teralihkan oleh hal lain yang tingkat urgensi nya lebih tinggi dari sebelumnya.

Perlu kita sadari bahwasanya kehidupan itu dinamis, terus berjalan tanpa benar-benar berhenti sedetik pun. Mau tidak mau suka tidak suka harus kita jalani hingga tiba saat nya berhenti dari ke fana an. Sebelum memilih sebenarnya sudah di pilihkan jawabannya. Yakni teruskan, hadapi, lawan, apapun masalah yang menimpa. 

Di dalam surat Al-insyiroh di jelaskan bahwasanya 'bersama' kesulitan ada kemudahan. Ingat 'bersama' bukan 'dibalik' kesulitan ada kemudahan. Jika kesulitan di turunkan kemudahan juga di turunkan secara bersamaan, bukan sesudahnya atau setelahnya yang berarti membutuhkan rentang waktu yang entah berapa lama.

Lantas apa yang kita khawatirkan? 

Ada pesan yang tersurat dalam ayat tersebut, supaya kita tidak berputus asa dalam menyikapi kehidupan. Semoga kita selalu menjadi orang-orang yang beruntung.

Kamis, 16 Juni 2016

Reklamasi Sungai di Dukuh Jawar

Alih Fungsi Sungai Demi Lapangan Futsal

Masyarakat  dukuh jawar tambakdono kelurahan sumberejo kecamatan pakal Surabaya saat ini boleh berbangga hati, sebab tak lama lagi lapangan futsal hasil bantuan pejabat DPRD kota Surabaya bisa segera di nikmati anak cucu mereka yang hobby bermain bola.

Lapangan yang di bangun di atas lahan yang di anggap tidur tersebut telah rampung di kerjakan. Saat ini sudah memasuki dalam tahap pengecatan pagar pembatas. Ada yang bangga tetapi ada juga yang kecewa.

Bangga karena ada kemajuan pembangunan di wilayahnya berupa penambahan fasilitas umum. Kecewa lantaran merelakan sungai sebagai tumbalnya. Dilihat dari fungsinya , sungai tersebut merupakan sumber air bagi tambak dan sawah di sekitar. Sehingga petani maupun petambak bisa terus melaksanakan tugasnya tanpa harus khawatir kekurangan air walaupun saat musim kemarau.

Namun dengan di putusnya aliran air sungai mau tidak mau tambak dan sawah di sekitar hanya berharap pada air hujan. Secara tidak langsung kebijakan ini akan mengurangi penghasilan mereka. Apakah ini sudah di pertimbangkan?

Saya rasa tidak ada pertimbangan dengan landasan kemakmuran. Yang ada hanyalah kemulusan kepentingan elite politik yang menguasai daerah pemilihannya.

Sejak di fungsikannya Gelora Bung Tomo para investor banyak yang melirik kawasan surabaya barat untuk investasi dan pengembangan bisnisnya. Jika penataan pembangunan tidak sesuai arah kemaslahatan, bukan tidak mungkin beberapa tahun kedepan banjir akan masuk pemukiman warga jawar yang dahulu tidak pernah kebanjiran. Baiknya hal itu juga perlu di perhitungkan. Bukan hanya asal bangun untuk mengeruk untung.

Sabtu, 11 Juni 2016

Razia Puasa Wujud Kebodohan Kebijakan

Polemik Razia Warung Makan Di Bulan Ramadhan


Baru-baru ini media massa, medsos, media televisi tengah di ramaikan berita razia warung makan oleh pemerintah serang melalui satuan polisi pamong praja sebagai eksekutor nya. Puluhan warung di razia dengan dalih memberi makan atau mendukung orang yang tidak puasa.

Tindakan tanpa tedeng aling- aling ini rasanya tak sepatutnya di lakukan apa lagi di legalkan dengan ketetapan peraturan yang di ketuk oleh segelintir orang yang tak paham apa yang patut di razia, apa itu puasa, apa itu moral dan apa yang di maksud rasa kemanusiaan.

Oke perangkat pemerintah tetap bersikeras menutup warung makan yang nampak di jalanan. Lantas bagaimana dengan indomart, alfamart, rumah makan di dalam mall apakah mereka juga terkena razia???

Berbagai macam alasan di buat-buat supaya tidak malu setelah mengetuk palu. Saya yakin itu. Puasa tidak puasa makan tidak makan itu urusan pribadi setiap orang dengan Tuhannya. Kalau menerapkan aturan harus berlandaskan keadilan. Bukan berlandaskan kekuatan atau jabatan.

Andaikan warung makan di larang buka siang hari, apakah pemerintah berani menjamin kebutuhan hidup penjual tersebut terpenuhi? Harusnya pemerintah bangga dengan pribumi yang berwirausaha. Lha wong pemerintah gak bisa kasih lapangan kerja kok. Pengangguran di mana-mana. Inovasi di berantas, kreatifitas di lindas. Mau di bawa kemana bangsa ini jika terus seperti ini.

Mbok yo mikir kalo bikin aturan. Jangan bisanya hanya cari obyekan.




Jumat, 10 Juni 2016

Puncak Lawu Saksi Bisu Protesku

Cukup Satu Kata Saja  'LAWAN'


Semrawutnya pemerintahan saat ini semakin tak terkendali. wajah-wajah hasil pesta demokrasi yang memoles tai menjadi nasi, mengemas batu menjadi permata hingga pemilih tak tau beda mana yang benar-benar batu mana yang asli mutiara.

Beragam media di manfaatkan untuk mencitrakan sudra menjadi brahma. bagi saya monyet lebih mempesona daripada mereka yang mencitrakan diri untuk mendapat simpati dalam menguasai beberapa posisi penting. 

Reklamasi semakin gencar di galakkan oleh para pengembang yang berjalan beriringan dengan kebijakan pemerintahan sebagai tameng kelancaran. belum selesai masalah reklamasi di Bali, sekarang di tambah reklamasi di jakarta yang sebenarnya sudah berlangsung beberapa bulan belakangan. 

Awak media beramai-ramai menyiarkan kasus reklamasi seraya tak setuju dengan isu itu. Tapi apa yang nampak di permukaan tak semanis yang kita telan. hanya beberapa minggu saja perlahan-lahan media menyurutkan liputannya. Lantas bagaimana kelanjutan kasus tersebut? mana solusi dari pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang seharusnya berlandaskan keadilan supaya terciptanya kemakmuran masyarakat.

Rasanya sudah tak ada lagi keberadaban manusia yang berlandaskan sila kedua dalam pancasila. Begitu besarnya rasa kecewa tak tahu harus mengadu kemana dalam setiap perjalanan aku sampaikan pesan di ketinggian.

Sebab saya bukan widji tukul yang melancarkan protesnya dengan barisan puisinya yang tajam, dan aku bukan cak nun yang berjuang melawan ketidak adilan dengan mereformasi pemerintahan hingga runtuhnya orde lama. tetapi dari beliau berdua saya belajar banyak pemahaman dalam satu kata yang tersurat maupun tersirat. yaitu 'LAWAN'


Senin, 30 Mei 2016

Tak Meminta Tapi Menengadah

DUKUNGAN TANPA SYARAT UNTUK DAPAT AMANAT

Baru baru ini partai golkar dan pan melakukan manuvernya mendukung pemerintah an jokowi-jk. Sebelumnya kedua partai tersebut menolak mendukung dengan mendeklarasikan diri bersama koalisi merah putih.
Serasa menelan ludah sendiri, dengan kalahnya kmp di pemerintah an, mau tak mau mereka harus mendukung atau berpura-pura mendukung demi keberlangsungan popularitas elektabilitas partai mereka kedepannya.

Kedua partai tersebut mengklaim bahwasanya dukungan yang mereka berikan kepada kepemimpinan jokowi-jk tanpa syarat, atau keinginan meminta jatah kursi untuk kadernya entah sebagai menteri yang isu resuffle jilid 2 nya semakin gencar terdengar di telinga.
Sekjen partai amanat nasional mengatakan "kita mempunyai kader kader yang mumpuni untuk menjadi menteri jika di butuhkan"

Memahami statement tersebut mengandung makna tersirat bahwasanya pan berharap kadernya di jadikan menteri jika ada resuffle.  Meskipun mereka mengklaim tidak meminta jatah, tetapi mereka menengadah.

Menurut saya, ada dua kemungkinan tujuan dari klaim mendukung tanpa syarat, pertama mendukung tanpa pamrih meminta jatah, yang kedua pura-pura tak minta jatah supaya di beri jatah.

Perjalanan parpol di indonesia pada era reformasi ini memiliki dua percabangan akar dalam menumbuhkan pohon, dahan, ranting hingga daun tujuan. Yakni mengemis dan merampok.

Minggu, 29 Mei 2016

Relung Keyakinan (1)

Katakanlah aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
rajanya manusia,
Tuhannya manusia,
dari bisikan setan yang bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) kedalam dada manusia,
dari golongan jin dan manusia,

Katakanlah, aku berlindung kepada yang menguasai subuh (fajar),
Dari makhluk yang di ciptakannya,
Dan Dari kejahatan malam ketika gelap gulita,
Dan dari kejahatan penyihir yang meniup ubul-ubul,
Dan dari orang yang dengki apabila dia dengki.

Katakanlah (wahai Muhammad) Tuhan itu satu,
Allah Tempat meminta segala sesuatu,
Tuhan tidak beranak dan di peranakkan,
Dan tidak setara dengan apapun.

Allah merupakan jujukan untuk meminta segala sesuatu, bukan mengabulkan segala sesuatu. Sebab hanya Dialah yang tahu apa yang kita butuh dalam pemenuhan beraneka ragam kebutuhan kita, bukan pemenuh segala kemauan kita yang belum tentu kita butuhkan pada saat tertentu.

Semua manusia pada umumnya selalu bisa, mampu menerima hal baik. Siap tanpa perlu persiapan. Tetapi butuh kelapangan hati, kebesaran jiwa, ke siap an ekstra dalam menerima hal buruk yang kurang mengenakkan karena tidak sesuai dengan pengharapan kemauan dalam kehidupan dunianya.

Andaikan saja kita tidak memiliki motif pengharapan dari setiap tindakan, mungkin tak akan ada kekecewaan yang kita rasakan. "Lha wong gak njalok opo-opo kok, lapo ngersulo" (lha orang gak minta apa-apa kok, kenapa harus kecewa).

Beribadah ya beribadah saja lah, tak perlu pamrih menungganginya dengan  berbagai motif kemauan yang sejatinya hanya materialisme orientasinya. Tak sedikit juga dari kita yang menjalankan kewajiban ibadah demi surga yang menyuguhkan keindahan, tanpa kita sadari penggambaran yang kita bayangkan atas keindahan tersebut terbatas pada apa yang pernah kita dan manusia lain lihat di dunia.

Rabu, 25 Mei 2016

Ramadhan Penuh Berkah Bagi Mafia Gula

Akal-akalan Pemerintah Melalui Mafia Untuk Mendulang Rupiah,

Rasanya permasalahan negara yang terjadi selalu terulang setiap tahunnya,  tak ada solusi nyata, cuma gembar gembor dan penjilidan kebijakan paket ekonomi yang terlontarkan.

Bagaimana tidak setiap kali menjelang Ramdhan, lebaran dan hari-hari besar lainnya harga kebutuhan bahan pokok selalu naik secara mengejutkan hingga melewati batas angka kewajaran.

Di surabaya misalnya, Aksi mafia gula mulai terasa pada bulan ini ,  Harga gula merangkak naik dengan tegas dalam tiga minggu terakhir di bulan mei hingga mencapai 16 ribu/kg.

Padahal bulan april harga gula di surabaya masih stabil 11 ribu/kg. Memasuki awal bulan mei harga gula mendadak naik 15 ribu/kg dan sekarang menjadi 16 ribu/kg.

Kacaunya harga gula ini di duga akibat ulah mafia gula supaya pemerintah membuka kran impor gula kristal dari thailand atau india dengan dalih penstabilan harga yang di implementasikan melalui operasi pasar.

Menurut saya semakin besar impor, makin menunjukkan lemahnya pemerintah. Indonesia yang kaya sumber daya alamnya, tanah tersubur di dunia menjadi tak berguna jika impor di jadikan budaya.

Alih-alih swasembada, memenuhi kebutuhan gula untuk konsumsi saja tidak bisa. Daripada membudayakan impor kenapa pemerintah tidak menggenjot produksi gula dengan membangun pabrik gula di seluruh indonesia misalnya.

Pada tahun 1930-an indonesia pernah menjadi negara eksportir gula terbesar di dunia. Saat itu pemerintah kolonial belanda menerapkan strategi membangun pabrik gula sebanyak-banyaknya.
Seperti di sumatera, jawa dan beberapa daerah lainnya.

Tapi apa Yang dilakukan pemerintahan sekarang ,
malah sebaliknya, menutup pabrik gula sebanyak-banyaknya membuka impor seluas-luasnya. Semata-mata untuk mengeruk keuntungan pribadi para politisi.

Terkadang masrakat merasa lelah sekali hidup di negeri ini jika mengerti akal-akalan politisi di negeri ini. Mungkin karena itu juga jika kita menanyai rakyat kalangan bawah mengenai politik mereka menjawab

"GAK NGURUSI!!!"

Pendaki kehabisan bekal, nekat makan kembang petilasan

Seorang pendaki yang bernama sudrun ini nekat makan kembang persembahan di pos mahkutoromo jalur pendakian gunung arjuno via purwosari.  Jalur itu di kenal sakral karena banyak candi dan petilasan yang di yakini sebagai peninggalan kerajaan majapahit.

Pendaki tersebut memakan kembang di petilasan mahkutoromo atau pos 5 jalur pendakian saat menurini gunung arjuno. Kemungkinan sudrun kehabisan bekal saat turun. Karena tidak tahan dia akhirnya memakan kembang sesajen untuk bertahan.

Akibat ulahnya memakan kembang tersebut, para jin dan lelembut marah sekaligus terheran-heran. "Ini orang kok makan sesajen jatah saya" gerutu saimon jin tertua penguasa candi mahkutoromo.

Saimon meneruskan, tak biasanya ada manusia yang seberani itu. Kasus ini baru pertama kali dia temui semasa hidupnya ribuan tahun di dunia yang tak kasat mata oleh manusia. "Saya benar-benar tidak menyangka" ucapnya keheranan.

Sementara itu di tempat terpisah markesot kepala kepolisian jin resort arjuno mengatakan belum menerima laporan kejadian manusia makan sesajen tersebut, sehingga belum melakukan penangkapan. "Kami akan meninjau ke lapangan, jika memang benar, kami akan menindak lebih lanjut" beber markesot saat di hubungi via sambungam batin.

Hingga berita ini di munculkan sejauh ini belum ada kejelasan apa sebenarnya motif manusia yang memakan sesajen tersebut. (Man Ndholip)